BI Resensi

Empat Dimensi


Judul buku: Bumi
Nama pengarang: Tere Liye
Cetakan dan waktu terbit: Cetakan ke-21, Juli 2018
Nama penerbit: PT Gramedia Pusaka Utama
Jumlah halaman: 440 halaman
Harga buku: 99.000,-
ISBN: 9786020332956

Tere Liye adalah seorang penulis novel yang lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tangal 21 Mei 1979. Tere Liye telah menikah dengan Ny. Riski Amelia dan mempunyai seorang putra bernama Abdullah Pasai.

Tere Liye berasal dari keluarga sederhana dengan orang tua yang bekerja sebagai petani. Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar hingga SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lampung. Ia kemudian meneruskan ke Universitas Indonesia dan mengambil fakultas ekonomi.

Tere Liye telah menerbitkan sebanyak 14 karya. Bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi ‘best seller’ di Indonesia.  Salah satunya adalah Bumi. Bumi adalah serial pertama dari empat buku seri yaitu Bumi, Bulan, Matahari dan Bintang.

Buku ini menceritakan tentang petualangan 3 anak remaja yang unik dan penuh kejutan. Tiga anak remaja bernama Raib, Seli dan Ali berpetualang ke dunia lain (dunia parallel) agar dapat menghentikan penjahat yang berasal dari dimensi lain. Buku ini menceritakan adanya dunia parallel. Empat dimensi berbeda yang berjalan serempak bernama Klan Bulan, Klan Bumi, Klan Matahari dan Klan Bintang. Setiap klan memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Raib, Seli dan Ali menuju ke Klan Bulan untuk menghentikan Tamus, penjahat kuat yang bias menguasai kekuatan klan bulan dan klan matahari. Tamus berambisi untuk membuka sebuah portak ke penjara yang terletak dicelah antar dimensi dan membebaskan Si Tanpa Mahkota, makhluk mengerikan yang sudah hidup ribuan tahun di dalam penjara tersebut.

Dengan kekuatan mereka, Raib yang bias menghilang, teleportasi dan beberapa kekuatan lain, Seli yang bias mengeluarkan petir dan memindahkan barang, serta Ali yang bia berubah menjadi beruang raksasa. Mereka mendorong Tamus masuk penjara Si Tanpa Mahkota diman ia tidak bisa keluar.

Novel ini adalah karya yang sangat bagus. Setiap latar belakang cerita diceritakan dengan jelas dan rinci. Bahasa yang digunakan sudah bagus dan sesuai dengan suasana juga karakter tokoh. Alur ceritanya bisa dibaca dan dipahami dengan jelas. Di dalam novel ini terdapat beberapa pesan moral yang bisa kita untuk kehidupan sehari-hari.



Pada pelajaran Bahasa Indonesia kami mempelajari tentang resensi. Keterampilan yang di pakai adalah keterampilan berpikir dan tujuh kebiasaan yang dipakai adalah proaktif dan merujuk pada tujuan ahir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restaurant (DT)

My paintings

Cinderella Drama and Script